A. Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling
besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ
yang ada didalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata ±2 meter persegi dengan
berat 10 kg jika di timbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau
beratnya sekitar 16% dari berat badan manusia itu sendiri.
1.
Susunan
kulit/integumen/kutan
Kulit
terdiri dari tiga lapisan yaitu:
a.
Epidermis
(kulit ari)
Epidermis yaitu lapisan terluar kulit.
Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Ketebalan epidermis
berbeda-beda disetiap bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 millimeter
pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1
millimeter yang terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel
epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada lapisan dermis
karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar
sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam
epidermis.
Epidermis
tersusun atas empat lapisan sel yaitu:
1)
Stratum
germinativum (stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah
epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak
lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu
dengan lamina basalis dibawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang
membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina
basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demoepidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Didalam lapisan ini
sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke
lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Didalam lapisan ini
terdapat pula sel-sel bening (clear
cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
ciri-ciri :
·
Tempat dihasilkannya sel-sel baru
·
Kaya sel-sel yang aktif membelah
2)
Stratum
spinosum (lapisan bertaju)
Stratum
spinosum disebut juga lapisan malphigi yang terdiri atas sel-sel yang
saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma yang
berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan
selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas
serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa
baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak(polygonal), dan
makin ke arah permukaan kulit semakin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju
terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan
ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapisan
taju yang lebih dalam, banyak yang berada pada salah satu tahap mitosis.
Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas ; inti-inti
sel dalam bagian basal lapisan taju mengandung kolesterol, asam amino dan
glutation.
3) Stratum granulosum (lapisan
berbutir)
Tersusun
oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di
dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak
paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
Ciri-ciri :
·
Mengandung keratin yang menyebabkan
kulit kering dan keras
·
Bergranula berupa melanin(pigmen warna
kulit)
4)
Stratum
lucidum (lapisan
barrier)
Terletak
tepat dibawah lapisan korneum, dan dianggap sebagai penyambung lapisan korneum dengan lapisan granulosum. Lapisan bening
terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis, dan bersifat
translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat
jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan lucidum. Keratinisasi adalah
proses dimana sel-sel di epidermis menjadi dewasa.
5) Stratum korneum
(lapisan tanduk)
Merupakan
lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih
ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki
inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit
mengandung air.
Lapisan
tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu protein yang tidak larut
dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal
sebagai lapisan horny, karena terdiri
dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel baru setiap
4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari.
Proses
pembaharuan lapisan tanduk terus berlangsung, sehingga lapisan ini memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri. Daya elastisitas pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan
ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapisan lapisan
kulit yang lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi
lapisan ini memiliki daya serap air yang cukup besar.
Ciri-ciri :
·
Kaya pori-pori
·
Banyak ditemukannya sel-sel mati
b.
Dermis
(kulit janggat)
Kulit janggat atau dermis merupakan tempat
ujung saraf peraba, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak
rambut (muskulus arektor pili).
Kulit janggat atau dermis sering disebut
kulit sebenarnya dan 95 % kulit janggat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan
rata-rata kulit janggat diperkirakan antara 1-2 mm.
Penyusun utama dari lapisan dermis adalah
jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang
berwarna kuning. Lapisan dermis juga dibentuk oleh matriks interfibrilar yang
menyerupai selai dan sel-sel.
Sratum germinativum mengadakan
pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar
rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen,
serta berhubungan dengan serabut saraf.
Disebelah dalam dermis terdapat timbunan
lemak/lipid yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh
dari kerusakan mekanik.
Keberadaan ujung saraf perasa dalam kulit
janggat, memungkinkan dapat membedakan berbagai rangsangan dari luar.
Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan
mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin.
Dipermukaan kulit, minyak dan keringat membentuk
lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan Ph 5,5. Acid
mantel merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang
biaknya jamur, bakteri, dan berbagai jasad renik lainnya dipermukaan kulit.
c.
Subcutaneous
Didalam lapisan subcutaneous terdapat pembuluh darah, saraf cutaneus
dan jaringan otot adiposa (lemak).
2. Reseptor Khusus yang Terdapat pada
Kulit
(1)
Tipe
reseptor pada kulit, antara lain:
a)
Thermoreseptor,
peka terhadap perubahan suhu
b)
Mekanoreseptor,
peka terhadap sentuhan dan tekanan
c)
Nosiseptor,
mendeteksi rasa sakit pada kulit
(2)
Nama Reseptor pada kulit:
a)
Merkel’s
Discus, mendeteksi sentuhan orang lain yang tidak dikenal
b)
Meissner’s
Corpuscle, mendeteksi sentuhan orang lain yang sudah dikenal
Korpuskulus ini terletak
pada papila dermis, khusunya pada
ujung jari, bibir, dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tegak
lurus dengan permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya
sekitar 40 mikron. Pada bagian tengah korpuskulus terdapat setumpuk sel gepeng
yang tersusun transversal.
c) Korpuskulus ruffini,
mendeteksi panas
Ditemukan pada jaringan
ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai kapsula jaringan ikat ikat
tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang mengelembung. Korpuskulus ini merupakan
mekanoreseptor. Korpuskulus ini terdiri dari serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir
dari saraf ini tak bermielin.
d) Korpuskulus krause,
mendeteksi dingin
Ditemukan
di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna, pada dermis dan berhubungan
dengan rambut. Korpuskulus ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Memiliki sebuah kapsula
tebal yang menyatu dengan endoneurium.
Di dalam korpuskulus ini, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya,
tetapi tetap diselubungi dengan sel schwan. Akhir sarafnya menggelembung
sebagai gada.
e) Korpuskulus paccini,
mendeteksi tekanan
Ditemukan
di jaringan subkutan pada telapak tangan,
telapak kaki, jari, periosteum, mesenterium, tendon, ligamen, dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar
atau lonjong, panjangnya 2 mm, dn diameternya 0,5-1 mm. Setiap korpuskulus ini
disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar. Akson saraf banyak mengandung
mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri
dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur
longitudinal pada sisinya.
f) Korpuskulus free never ending,
mendeteksi rasa sakit
Serat
saraf berujung bebas ini serat saraf yang tidak bermielin.
3.
Fungsi
kulit
a. Melindungi
bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.
Fungsi
perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologi, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan
sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh,
produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi
kulit dari bahaya sinar ultraviolet.
b. Kulit
sebagai organ pengatur panas.
Panas tubuh dihasilkan oleh
aktivitas metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti ini harus dikeluarkan
atau suhu tubuh akan naik di atas batas normal; pada lingkungan bersuhu dingin,
panas harus dipertahankan , atau suhu tubuh akan turun di bawah batas normal.
1) Pengeluaran
panas di kulit berlangsung melalui proses evaporasi air yang disekresi oleh
kelenjar keringat dan juga melalui proses perspirasi tak kasat mata (difusi
molekul air melalui kulit).
a) Pada
cuaca panas dan lembab, keringat sangat banyak keluar, tetapi tingkat evaporasi
sangat rendah, sehingga mengakibatkan rasa tidak nyama. Dengan demikian
berkeringat sebagai salah satu mekanisme pendinginan hanya akan efisien pada
tingkat kelembaban yang lebih rendah.
b) Pengeluaran
keringat dikendalikan melalui sistem saraf, yang merespon pemanasan atau
pendinginan darah secara berlebihan.
2) Retensi
panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa dalam lapisan
subkutan. Lemak merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat insulasi
bergantung pada jumlah jaringan adiposa.
3) Pembuluh
darah dalam papila dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf.
a) Jika
pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit meningkat, sehingga
konduksi panas pada bagian eksterior dapat terjadi.
b) Pembuluh
darah berkonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke permukaan kulit dalam
upaya mempertahankan panas tubuh sentral.
c. Sebagai
indra peraba.
d. Sebagai
tempat peyimpanan air, jaringan adiposa.
B.
Rambut
Akar rambut tertanam dalam-dalam di lapisan dermis.
Ada bagian kulit yang tidak memiliki rambut yang disebut glabrous.
1. Rambut
berasal dari folikel rambut yang tebentuk sebelum lahir melalui pertumbuhan
dari epidermis ke dalam dermis.
a. Folikel
rambut tubular membengkak pada bagian dasarnya kemudian membentuk bulbus
rambuut. Bulbus rambut kemudian diinvaginasi suatu massa yang tersusun dari
jaringan ikat renggang, pembuluh darah, saraf yang disebut papila dermalyang
memberikan nutrisi untuk pertumbuhan rambut.
b. Sel
– sel bulbus rambut yang terletak di atas papila disebut matriks germinal
rambut dan analog dengan sel se stratum basalis pada epidermis. Setelah
mendapat nutrisi dari pembuluh darah pada papila, sel –sel matriks germinal
kemudian membelah dan terdorong ke arah permukaan kulit untuk menjadi rambut
yang terkeratinisasi penuh.
2. Rambut
terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam folikel dan batang, bagian di
atas permukaan kulit. Akar rambut
terpancang dalam lubang yang disebut folikel dan mendapat suplai makanan
dari darah melalui bagian kembang yang disebut papila.. Akar dan
batang rambut tersusun dari tiga lapisan epitelium.
a. Kutikel,
merupakan lapisan terluar yang tersusun dari sel – sel mati yang bersisik.
b. Korteks
merupakan lapisan tengah yang erkeratinisasi, membentuk bagian utama batang
rambut. Bagian ini mengandung jumlah pigmen beragam yang menentukan warna
rambut.
c. Sebuah
medula atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel.
Pertumbuhan medula buruk bahkan seringkali tidak terjadi, terutama pada rambut
pirang.
3. Otot
arektor pili adalah pita tipis otot polosyang berhubungan dengan folikel
rambut. Kontraksi otot ini menyebabkan ujung –ujug rambut berdiri (“merinding”)
dan mengakibatkan keluarnya sekresi kelenjar sebasea. Setiap folikel rambut
mengandung satu atau beberapa kelenjar sebasea.
4. Pertumbuhan
rambut bersifat siklik (siklus).
a. Ada
periode pertumbuhan pasti yang diikuti dengan fase istirahat, jika rambut telah
mencapai batas pertumbuhan maksimal.
1) Selama
masa istirahat, bagian dasar rambut berubah menjadi suatu massa terkeratinisasi
menyerupai pentungan yang tetap melekat pada folikel.
2) Setelah
masa istirahat, bulbus rambut yang baru terbentuk dari bagian bawah massa yang
lama. Rambut yang baru mendorong keluar rambut yang lama, sehingga rambut yang
lama menjadi rontok.
3) Di
suatu saat tertentu, 90 % rambut kepala sedang tumbuh dengan aktif. Sedangkan
10 % sisanya beristirahat.
b. Rambut
di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 – 6 tahun, dan kemudian memasuki fase
istirahat selama 3 bulan sebelum rontok.
c. Rambut
di tubuh tumbuh sepanjang kurang lebih 0,05 inci / minggu. Sedangkan rambut
pada kulit kepala membutuhkan waktu sekitar 7 minggu untuk dapat tumbuh
sepanjang satu inci.
d. Kebotakan
merupakan suatu deteriorasi folikel yang progresif. Prevalensinya lebih besar
ada laki – lakikarena memiliki karakteristik pengaruh genetik kelamin yang
hanya akan muncul jika hormon laki – laki ada dalam tubuh.
C. Kelenjar
1. Kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera)
Kelenjar
keringat terdiri dari fundus (bagian
yang melingkar) dan duet yaitu
saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori
keringat. Kelenjar keringat banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak
kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.
Jenis-jenis kelenjar
keringat yaitu :
a) Kelenjar keringat ekrin,
kelenjar keringat ini meneksresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung
95-97% air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
granula minyak, glusida, dan sampingan dari metabolisme seluler. Terdapat di
seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit
kepala. Jumlah kelenjar keringat ini di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu dalam waktu 24 jam pada orang
dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
b) Kelenjar keringat apokrin,
hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin, dan daerah
sekitar dubur (anogenital). Kelenjar
keringat ini menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan
serta berbau khas pada setiap orang . sel kelenjar ini udah rusak dan sifatnya
alkali sehingga dapat menimbulkan ba. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar
sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak
terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang di ekskresikan. Kelenjar apokrin
mulai aktif setelah usia aki baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh
hormon.
Mekanisme
pengeluaran keringat
2. Kelenjar
minyak (kelenjar sebacea)
Terletak
pada bagian atas kulit janggat berdekatan dengan kandung rambut. Kelenjar ini
terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara pada kandung rambut (folike). Folikel rambut meneluarkan
lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar minyak membentuk
sebum atau urap kulit. Terkecuali
pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar minyak trdapat di semua bagian
tubuh terutama pada bagian wajah.
Pada
umumnya, satu batang rambut hanya memiliki satu kelenjar minyak yang bermuara
pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar minyak menghasilkan
minyak untuk melumasi rambut dan kuli kepala.
3. Kelenjar
Mammae
Kelenjar
mamae adalah kelenjar apokrin termodifikasiyang mengalami spesialisasi untuk
memproduksi susu.
D.
Kuku
Kuku
merupakan kulit yang telah mengalami perubahan. Badan kuku tumbuh dari dalam
kuku yang tertanam di kulit. Pertumbuhan kuku rata – rata 0,5 mm perminggu,
lebih cepat di musim panas daripada di musim dingin.
Kuku tertanam di dalam palung kuku. Di palung kuku
terdapat saraf-saraf dan banyak pembuluh darah. Bagian bagian kuku yaitu :
1) Bagian
putih kuku (lunula), berbentuk
seperti setengah bulan yang merupakan awal kuku tumbuh.
2) Badan
kuku, bagian yang tidak tertutupi dan terikat kuat dengan palung kuku.
3) Ujung
distal kuku bebas.