Bobblehead Bunny
Happy Apple
Happy Apple
Happy Apple
Happy Apple
SpongeBob SquarePants Patrick Star
SpongeBob SquarePants Patrick Star
SpongeBob SquarePants Patrick Star

Rabu, 28 September 2016

Anatomi Fisiologi Sistem Integumen

A. Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada didalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata ±2 meter persegi dengan berat 10 kg jika di timbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16% dari berat badan manusia itu sendiri.
             
1.      Susunan kulit/integumen/kutan
Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu:
a.      Epidermis (kulit ari)
      Epidermis yaitu lapisan terluar kulit. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Ketebalan epidermis berbeda-beda disetiap bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 millimeter pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 millimeter yang terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada lapisan dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.
 Epidermis tersusun atas empat lapisan sel yaitu:
1)      Stratum germinativum (stratum basale)
             Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis dibawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demoepidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Didalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Didalam lapisan ini terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
ciri-ciri :
·         Tempat dihasilkannya sel-sel baru
·         Kaya sel-sel yang aktif membelah
2)      Stratum spinosum (lapisan bertaju)
             Stratum spinosum disebut juga lapisan malphigi yang terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma yang berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak(polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit semakin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapisan taju yang lebih dalam, banyak yang berada pada salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas ; inti-inti sel dalam bagian basal lapisan taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.
3)      Stratum granulosum (lapisan berbutir)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

Ciri-ciri :
·         Mengandung keratin yang menyebabkan kulit kering dan keras
·         Bergranula berupa melanin(pigmen warna kulit)

4)      Stratum lucidum (lapisan barrier)
Terletak tepat dibawah lapisan korneum, dan dianggap sebagai penyambung lapisan korneum dengan lapisan granulosum. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis, dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan lucidum. Keratinisasi adalah proses dimana sel-sel di epidermis menjadi dewasa.
5)      Stratum korneum (lapisan tanduk)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan horny, karena terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari.
Proses pembaharuan lapisan tanduk terus berlangsung, sehingga lapisan ini memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Daya elastisitas pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapisan lapisan kulit yang lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan ini memiliki daya serap air yang cukup besar.
Ciri-ciri :
·         Kaya pori-pori
·         Banyak ditemukannya sel-sel mati
b.      Dermis (kulit janggat)
      Kulit janggat atau dermis merupakan tempat ujung saraf peraba, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
      Kulit janggat atau dermis sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit janggat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit janggat diperkirakan antara 1-2 mm.
      Penyusun utama dari lapisan dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Lapisan dermis juga dibentuk oleh matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
      Sratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, serta berhubungan dengan serabut saraf.
      Disebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak/lipid yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
      Keberadaan ujung saraf perasa dalam kulit janggat, memungkinkan dapat membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin.
      Dipermukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan Ph 5,5. Acid mantel merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri, dan berbagai jasad renik lainnya dipermukaan kulit.
c.       Subcutaneous
Didalam lapisan subcutaneous terdapat pembuluh darah, saraf cutaneus dan jaringan otot adiposa (lemak).
2. Reseptor Khusus yang Terdapat pada Kulit
(1)               Tipe  reseptor pada kulit, antara lain:
a)                  Thermoreseptor, peka terhadap  perubahan suhu
b)                  Mekanoreseptor, peka terhadap sentuhan dan tekanan
c)                  Nosiseptor, mendeteksi rasa sakit pada kulit
(2)               Nama Reseptor pada kulit:
a)         Merkel’s Discus, mendeteksi sentuhan orang lain yang tidak dikenal
b)         Meissner’s Corpuscle, mendeteksi sentuhan orang lain yang sudah dikenal
   Korpuskulus ini terletak pada papila dermis, khusunya pada ujung jari, bibir, dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tegak lurus dengan permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Pada bagian tengah korpuskulus terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal.
c)   Korpuskulus ruffini, mendeteksi panas
   Ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai kapsula jaringan ikat ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang mengelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor. Korpuskulus ini terdiri dari serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir dari saraf ini tak bermielin.
d)     Korpuskulus krause, mendeteksi dingin
Ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna, pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskulus ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Memiliki sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus ini, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya, tetapi tetap diselubungi dengan sel schwan. Akhir sarafnya menggelembung sebagai gada.
e)      Korpuskulus paccini, mendeteksi tekanan
Ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, periosteum, mesenterium, tendon, ligamen, dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, panjangnya 2 mm, dn diameternya 0,5-1 mm. Setiap korpuskulus ini disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.
f)       Korpuskulus free never ending, mendeteksi rasa sakit
Serat saraf berujung bebas ini serat saraf yang tidak bermielin.
3.      Fungsi kulit
a.    Melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.
Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologi, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet.
b.   Kulit sebagai organ pengatur panas.
Panas tubuh dihasilkan oleh aktivitas metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti ini harus dikeluarkan atau suhu tubuh akan naik di atas batas normal; pada lingkungan bersuhu dingin, panas harus dipertahankan , atau suhu tubuh akan turun di bawah batas normal.
1)   Pengeluaran panas di kulit berlangsung melalui proses evaporasi air yang disekresi oleh kelenjar keringat dan juga melalui proses perspirasi tak kasat mata (difusi molekul air melalui kulit).
a)      Pada cuaca panas dan lembab, keringat sangat banyak keluar, tetapi tingkat evaporasi sangat rendah, sehingga mengakibatkan rasa tidak nyama. Dengan demikian berkeringat sebagai salah satu mekanisme pendinginan hanya akan efisien pada tingkat kelembaban yang lebih rendah.
b)      Pengeluaran keringat dikendalikan melalui sistem saraf, yang merespon pemanasan atau pendinginan darah secara berlebihan.
2)   Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa dalam lapisan subkutan. Lemak merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat insulasi bergantung pada jumlah jaringan adiposa.
3)   Pembuluh darah dalam papila dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf.

a)   Jika pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit meningkat, sehingga konduksi panas pada bagian eksterior dapat terjadi.
b)   Pembuluh darah berkonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke permukaan kulit dalam upaya mempertahankan panas tubuh sentral.
c.    Sebagai indra peraba.
d.   Sebagai tempat peyimpanan air, jaringan adiposa.
B.     Rambut           
Akar rambut tertanam dalam-dalam di lapisan dermis. Ada bagian kulit yang tidak memiliki rambut yang disebut glabrous.
1.      Rambut berasal dari folikel rambut yang tebentuk sebelum lahir melalui pertumbuhan dari epidermis ke dalam dermis.
a.       Folikel rambut tubular membengkak pada bagian dasarnya kemudian membentuk bulbus rambuut. Bulbus rambut kemudian diinvaginasi suatu massa yang tersusun dari jaringan ikat renggang, pembuluh darah, saraf yang disebut papila dermalyang memberikan nutrisi untuk pertumbuhan rambut.
b.      Sel – sel bulbus rambut yang terletak di atas papila disebut matriks germinal rambut dan analog dengan sel se stratum basalis pada epidermis. Setelah mendapat nutrisi dari pembuluh darah pada papila, sel –sel matriks germinal kemudian membelah dan terdorong ke arah permukaan kulit untuk menjadi rambut yang terkeratinisasi penuh.
2.      Rambut terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam folikel dan batang, bagian di atas permukaan kulit. Akar rambut terpancang dalam lubang yang disebut folikel dan mendapat suplai makanan dari darah melalui bagian kembang yang disebut papila.. Akar dan batang rambut tersusun dari tiga lapisan epitelium.
a.       Kutikel, merupakan lapisan terluar yang tersusun dari sel – sel mati yang bersisik.
b.      Korteks merupakan lapisan tengah yang erkeratinisasi, membentuk bagian utama batang rambut. Bagian ini mengandung jumlah pigmen beragam yang menentukan warna rambut.
c.       Sebuah medula atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel. Pertumbuhan medula buruk bahkan seringkali tidak terjadi, terutama pada rambut pirang.
3.      Otot arektor pili adalah pita tipis otot polosyang berhubungan dengan folikel rambut. Kontraksi otot ini menyebabkan ujung –ujug rambut berdiri (“merinding”) dan mengakibatkan keluarnya sekresi kelenjar sebasea. Setiap folikel rambut mengandung satu atau beberapa kelenjar sebasea.
4.      Pertumbuhan rambut bersifat siklik (siklus).
a.       Ada periode pertumbuhan pasti yang diikuti dengan fase istirahat, jika rambut telah mencapai batas pertumbuhan maksimal.
1)      Selama masa istirahat, bagian dasar rambut berubah menjadi suatu massa terkeratinisasi menyerupai pentungan yang tetap melekat pada folikel.
2)      Setelah masa istirahat, bulbus rambut yang baru terbentuk dari bagian bawah massa yang lama. Rambut yang baru mendorong keluar rambut yang lama, sehingga rambut yang lama menjadi rontok.
3)      Di suatu saat tertentu, 90 % rambut kepala sedang tumbuh dengan aktif. Sedangkan 10 % sisanya beristirahat.
b.      Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 – 6 tahun, dan kemudian memasuki fase istirahat selama 3 bulan sebelum rontok.
c.       Rambut di tubuh tumbuh sepanjang kurang lebih 0,05 inci / minggu. Sedangkan rambut pada kulit kepala membutuhkan waktu sekitar 7 minggu untuk dapat tumbuh sepanjang satu inci.
d.      Kebotakan merupakan suatu deteriorasi folikel yang progresif. Prevalensinya lebih besar ada laki – lakikarena memiliki karakteristik pengaruh genetik kelamin yang hanya akan muncul jika hormon laki – laki ada dalam tubuh.
C.  Kelenjar
1.      Kelenjar keringat (kelenjar sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Kelenjar keringat banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.
Jenis-jenis kelenjar keringat yaitu :
a)      Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini meneksresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97% air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida, dan sampingan dari metabolisme seluler. Terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlah kelenjar keringat ini di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
b)      Kelenjar keringat apokrin, hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin, dan daerah sekitar dubur (anogenital). Kelenjar keringat ini menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang . sel kelenjar ini udah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan ba. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang di ekskresikan. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia aki baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
Mekanisme pengeluaran keringat
2.      Kelenjar minyak (kelenjar sebacea)
Terletak pada bagian atas kulit janggat berdekatan dengan kandung rambut. Kelenjar ini terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara pada kandung rambut (folike). Folikel rambut meneluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar minyak membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar minyak trdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian wajah.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya memiliki satu kelenjar minyak yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar minyak menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kuli kepala.
3.      Kelenjar Mammae
Kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin termodifikasiyang mengalami spesialisasi untuk memproduksi susu.
D.    Kuku
Kuku merupakan kulit yang telah mengalami perubahan. Badan kuku tumbuh dari dalam kuku yang tertanam di kulit. Pertumbuhan kuku rata – rata 0,5 mm perminggu, lebih cepat di musim panas daripada di musim dingin.
Kuku tertanam di dalam palung kuku. Di palung kuku terdapat saraf-saraf dan banyak pembuluh darah. Bagian bagian kuku yaitu :
1)      Bagian putih kuku (lunula), berbentuk seperti setengah bulan yang merupakan awal kuku tumbuh.
2)      Badan kuku, bagian yang tidak tertutupi dan terikat kuat dengan palung kuku.
3)      Ujung distal kuku bebas. 

0 komentar:

Posting Komentar